Senin, 28 Maret 2016

Kisahku di MTs. NU Sidoarjo (Bagian III)

Kisahku di Kelas 9

     Pada hari pertama masuk sekolah, aku terlambat masuk sekolah dan hanya mendapatkan duduk bagian depan, tepat di depan guru. Hal yang cukup menakutkan bagi setiap murid. Tapi ku jalani saja. Wali kelas 9 Unggulan adalah Bu Alfiyah. Aku telat karena kecapekan. Sehari yang lalu, aku baru saja pulang dari Bali. Lagi-lagi kelas 9 Unggulan mendapatkan murid baru lagi. Namanya Higam Agryan Hanif. Aku akan menceritakan pengalaman yang mengesankan bagiku.
     Pengalaman mengesankan yang pertama adalah pergi ke Bali. Ini adalah yang kedua kalinya aku pergi ke Bali. Perjalanan ku tempuh dengan naik mobil. Keluargaku memang sengaja tidak naik pesawat karena ingin menikmati suasananya. Kami menginap di sebuah hotel berbintang tiga di dekat Pantai Kuta.
     Pada hari pertama, kami mengunjungi Pasntai Soka, Pantai Kuta, dan bermain ke rumah teman ibuku. Disana ayahku bermain bulutangkis bersama dengan teman ibuku. Pada hari kedua, kami mengunjungi Pantai Dreamland, Pantai Pandhawa, dan lain-lain. Pada hari ketiga, kami mengunjungi Tanjung Benoa, toko cinderamata , Krisna, dan setelah itu kami menghabiskan sebagian waktu di hotel.
     Karena terdapat fasilitas kolam renang, kami pun berenang sepuasnya. Namun, ada sedikit insiden. Ibuku menghilangkan kunci hotel. Jadi, kami berusaha mencarinya sampai seorang turis yang kebetulan juga berenang menanyakan apa yang terjadi. Ibuku menceritakannya. Turis itu juga membantu mencari kunci kami yang hilang.
     Akhirnya turis itu yang menemukan duluan. Ia menemukannya di dasar kolam renang. Kami sekeluarga berterimakasih kepada turis tersebut. Setelah selesai renang, kami bermain-main di kamar hotel. Dan hari keempat, kami meninggalkan Bali dengan pengalaman yang berkesan.
     Pengalaman mengesankan yang kedua adalah aku mengikuti lomba antar kelas untuk yang pertama kalinya. Lomba yang ku ikuti adalah lomba kaligrafi. Sebenarnya, aku tidak terlalu bekerja keras untuk lomba  kaligrafi. Alhamdulillah, aku mendapatkan juara satu lomba kaligrafi antar kelas. Aku merasa bangga sekali. Dan lebih menyenangkan lagi, kelas kami mendapatkan Juara Umum karena mendapatkan banyak juara.
     Pengalaman yang mendebarkan adalah ketika berjuang sekuat tenaga untuk ujian-ujian yang akan datang. Tidak lupa juga pengalamanku dari Jogja. Aku menamai perjalanan ini "Explore Jogja 2016". Hal yang ku suka ketika berada di Jogja adalah ketika berjalan di taman Candi Prambanan. Itu membuatku seperti berada di hutan sungguhan. 
     Pengalaman menyedihkanku adalah akan berpisah dengan semua teman sekelasku. Meskipun begitu, bukankah akhir dari perpisahan adalah awal dari perkenalan?

Minggu, 27 Maret 2016

Kisahku di MTs. NU Sidoarjo (Bagian II)

Kisahku di Kelas 8


     Aku tidak terlalu ingat dengan hari pertama masuk sekolah kelas 8 Unggulan. Namun, aku masih ingat dengan beberapa pengalaman yang ku alami di kelas 8. Dan kelas 8 Unggulan mendapatkan murid yang baru. Namanya adalah Muhammad Yafi Firdaus. Ia pindahan dari MTs. Bilingual.
     Ketika kelas 8, aku mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Singapura. Aku dan keluargaku pergi tanggal 27 Agustus 2014. Aku menginap disana selama 3 hari. Mungkin hanya waktu yang sebentar, namun membuat kenangan yang mengesankan. Pada hari pertama, aku mengunjungi Botanic Garden, Merlion Statue, Singapore Flyer, Lucky Plaza, dan Orchid Road. Meskipun Orchid Road adalah jalan, namun kita bisa menikmati pemandangannya.
     Pada hari kedua, kami sekeluarga pergi ke Universal Studio dan Marina Bay. Meskipun hanya dua tempat yang kami kunjungi, pengalaman selama berada di Universal Studio tak terlupakan.  Permainan yang paling mengesankan bagiku adalah wahana di sekitar Mesir. Kami disuruh melepas tas, jaket, dan benda-benda berharga.
     Awalnya ku kira hanya jalan-jalan biasa. Namun dugaanku salah. Memang kita disuguhkan jalan yang lumayan panjang. Dan pada akhirnya kita  menaiki jet coaster yang tidak terlihat! Dan lebih menegangkan lagi, aku duduk di depan bersama kakak. Aku hanya bisa menutup mataku dan kakakku hanya panik karena kacamatanya hilang.
     Namun ada kekecewaan yang aku alami. Aku tidak bisa menaiki jet coaster yang bisa dilihat oleh mataku sendiri. Tampak seperti menara tinggi. Karena saat itu cuaca hujan, aku hanya bisa memandang jet coaster itu dari kejauhan. Setelah selesai bermain-main, kita dimanjakan oleh pemandangan Marina Bay. Disekitar Marina Bay, terdapat banyak apartemen tinggi dan mewah. Ketika aku sampai disana, aku duduk di salah satu bangku taman bersama kakak dan adik.
     Pemandangan yang jarang dilihat di Singapura adalah polisi, perumahan, wanita hamil, dan kemacetan. Di malam hari pun, sehabis bekerja orang-orang Singapura  langsung berolahraga. Aku heran, tenaga apa yang mereka pakai setiap hari?
     Dan pada hari terakhir, aku mengunjungi Masjid Sultan. Aku tidak terlalu ingat dengan momen ini, karena kami hanya berfoto saja. Lalu, tujuan kami yang terakhir adalah Changi Airport. Aku menaiki pesawat  Air Asia QZ8502. Ketika pulang, aku langsung mandi dan geladi bersih untuk Pentas Seni 17-an. Dan keesokan harinya, lomba antar kelas pun diadakan.
     Sebenarnya,  lomba antar kelas diadakan hari Kamis, Jumat, Sabtu. Namun, karena aku berada di Singapura, sekali lagi aku tidak mengikuti lomba antar kelas.
     Pengalaman yang mengesankan  bagiku selanjutnya adalah ikut berpartisipasi dalam Olimpiade Bahasa Inggris di IAIN. Bersama dengan Hafidzah Quraini dan Eza Ayu Nuralifah, kami mendapatkan juara kelima dari sekian kelompok. Meskipun kami tidak masuk babak final, namun kami sudah bangga memiliki nilai yang cukup tinggi dibanding yang lain. Ketika pulang, kami dibelikan makan siang oleh Pak Arif dan kawan-kawan.
     Pengalaman yang cukup menyenangkan adalah ketika aku menerima rapot. Meskipun belum masuk Big Ten, tapi rangkingku naik secara bertahap. Akan menjadi menyenangkan lagi jika aku ikut kegiatan Teater yang diadakan setiap tahun di Royal Plaza, Surabaya.  Sayangnya, karena diskomunikasi, aku tidak dapat mengikuti drama tersebut. 

Kisahku di MTs. NU Sidoarjo (Bagian I)

Kisahku di Kelas 7

     Pada hari pertama masuk sekolah, kebetulan aku kedatangan murid pertukaran pelajar dari Jerman. Namanya adalah Georg Schauer. Aku diantar oleh keluarga dan Georg dengan mobil. Rencananya, kami sekeluarga memang akan pergi ke Ponorogo. Ketika sampai di sekolah, ayahku memarkirkan mobilnya di sekolah.
     Aku masuk ke kelas dan mencari tempat duduk yang kosong. Dan aku menemukannya, namun sudah diduduki oleh anak. Aku pun menanyai namanya. Namanya adalah Ayi. Dan aku juga menanyai kelasnya. Dia berada di kelas Unggulan. Setelah pemberitahuan tentang hari MOS, aku pun pulang lebih cepat karena akan pergi ke Ponorogo.
     Aku mengganti seragamku dengan baju pergi. Aku juga sempat berbincang-bincang dengan Georg, walau hanya sebentar. Kami melanjutkan perjalanan ke Ponorogo. Pada hari MOS, aku tidak terlalu ingat dengan hari MOS. Ketika hari pertama masuk kelas, sebenarnya aku berencana dengan teman seperumahanku, Tia, untuk berangkat sekolah bersama-sama.
     Namun, ia menolaknya. Ia berkata bahwa kita akan bertemu di sekolah. Dan ketika di sekolah, aku gagal menemukannya. Aku pun mencari kelas Unggulan sendirian. Setelah lama mencari, aku menemukan kelas Unggulan. Aku mencari tempat duduk yang kebetulan hanya ada bagian depan. Aku memang suka duduk di depan. Karena tidak ada yang ku kenal, aku hanya berdiam diri di tempat duduk.
     Sampai pada akhirnya seorang anak menepuk bahuku dan menanyai namaku. Aku pun menanyai namanya. Namanya adalah Aik. Setelah berkenalan dengan Aik, aku berkenalan dengan Rini, yang kebetulan pernah bertemu denganku ketika pengambilan seragam. Bel masuk pun berbunyi dan pelajaran pertama adalah Matematika.
     Keesokan harinya, pelajaran pertama adalah Bahasa Inggris, pelajaran yang paling ku minati di kelas. Waktu itu, kami dusuruh oleh Pak Arif untuk memperkenalkan diri kami memakai Bahasa Inggris (Introduce Yourself). Aku pun membuatnya dan berhasil maju untuk yang pertama. Aku menceritakan namaku, tempat dan tanggal lahirku, hobiku, alamatku, dan lain-lain.
     Ketika pemilihan ekstra, dari awal aku memang tertarik dengan Teater. Tetapi aku juga disuruh oleh ibuku untuk masuk Drum Band. Jadi, aku bersedia memilih keduanya. Pada hari pertama ekstra Drum Band, aku tidak cepat menanggapi apa yang dimaksud oleh Pembina. Jadi, aku memutuskan untuk tidak ikut Drum Band.
     Dan pada hari pertama ekstra Teater, tidak ada pembina yang mengajar. Hanya ada kakak-kakak kelas yang mengajar. Diantaranya adalah Mbak Apres, Mbak Nadia, Mas Udin, Mbak Marully, Mbak Fanissa, Mas Adam, dan lain-lain. Aku diajari monolog, dialog, dan ekspresi wajah. Walau awalnya ada banyak yang salah, namun akhirnya aku mengerti.
     Hari-hari pun berlalu dan akhirnya memasuki hari festival pertama 7 Unggulan, yaitu Festival Tahun Baru Islam. Pada hari itu, kami mengenakan baju batik. Dan sebagai aksesoris terakhir yaitu stiker bendera Indonesia yang kami letakkan di pipi. Aku tidak terlalu ingat dengan rute yang kami lewati, namun aku sangat menikmati festival ini.
     Festival yang kedua adalah Festival MTs. NU Sidoarjo. Festival ini diadakan oleh sekolah kami sendiri dan pihak sekolah mengadakan berbagai lomba se-Sidoarjo untuk anak SD. Diantaranya adalah lomba Banjari, Cerdas Cermat Islam (CCI), Qasidah, dan sebagainya. Untuk memeriahkan festival, beberapa ekstra diundang dan salah satunya adalah Teater.
     Beberapa hari yang lalu, kami berlatih keras untuk menampilkan drama ini, khususnya, ini adalah drama pertamaku. Pada akhirnya, kami menampilkan drama ini. Aku tidak terlalu ingat dengan judul drama ini. Namun, aku tahu jalan ceritanya. Drama ini mengisahkan tentang seorang lelaki bernama Bedjo yang selalu gagal untuk mendapatkan cintanya. Ia sudah menembaknya sebanyak 9 kali. Dan ia tidak punya cara lain selain memakai dukun.
     Ia pergi ke dukun yang ternyata adalah temannya sendiri. Akhirnya, teman-teman Bedjo mengingatkan Bedjo untuk mendapatkan cintanya dengan hasil kerja kerasnya sendiri, bukan dengan hasil peletan. Setelah lama menunggu, akhirnya kami dapat menampilkan drama tersebut. Reaksi penonton seperti yang kami harakan.
     Pengalamanku yang lain adalah lomba antar kelas se-MTs. NU Sidoarjo. Sebenarnya, aku dipilih untuk mengikuti lomba kaligrafi. Tetapi, ketika hari lomba tiba, aku jatuh sakit dan langsung dibawa ke UKS. Akhirnya, aku tidak mengikuti lomba tersebut.
     Saatnya tiba untuk pengambilan rapot untuk kelas 7 semester dua. Ketika mengetahui rangkingku, rasanya sangat kecewa. Dan yang lebih kecewanya lagi, Tasnim, teman kelasku akan pindah ke Bali. Setelah pengambilan rapot, pelepasan murid kelas 9 (Wisuda) pun tiba. Teater MTs. NU Sidoarjo atau disingkat Teater Alis akan menampilkan sebuah drama yang berjudul Sekolah Teater.
     Aku berperan sebagai MC. Aku tidak terlalu gugup karena aku sudah pernah melakukan akting di depan panggung. Drama ini mengisahkan tentang sekolah yang berisi murid-murid yang nggak jelas. Setelah selesai tampil, aku pun dijemput oleh kakak dan sampai di rumah jam 11 pagi.